Thursday, October 16, 2008

Liqo' Walau Sebentar, tetapi Penuh Makna

Ketika cinta menjadi akhlaknya

Maka yang memancar dari jiwa adalah kedamaian

Sorot matanya adalah keteduhan,

bagi jiwa-jiwa yang gersang

Tutur katanya adalah kelembutan,

bagi jiwa-jiwa yang keras membatu

Dan perilakunya adalah kebersahajaan

serta kesederhanaan,

bagi jiwa-jiwa yang diperbudak dunia…

Ya Robb…

Anugerahi hamba cinta_Mu

Agar hati ini senantiasa cinta pada_Mu…

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Ada kerinduan yang selalu menggelora, harapan yang senantiasa mengganggu jiwa, yakni mewujudkan janji suci dalam sebuah akad yang diberkahi. Tetapi kami tak ingin sekedar memuaskan diri, kami ingin pernikahan ini Islami, diridhoi Illahi dan menghantarkan pada kebahagiaan yang hakiki. Sehingga tema-tema tentang seputar pernikahan, wanita sholihah, ta’aruf, khitbah, mahar bahkan sampai semerbak malam pertama selalu indah dan menarik untuk diikuti… benar gak teman-teman:-)

Yah… yah… salah satu tema bahasan pada malam ini memang seputar pernikahan… langsung bersama saksi hidup yang sangat menikmati pernikahannya…

Tetapi biar afdhalnya… kita ikuti saja jalannya liqo’ tadi malam (17 April 2008) di Wisma Asri Pandawa Lima di Pabuaran…

Acara liqo’ atau pengajian pekanan cowok bakos class ’07 tadi malam terlaksana dengan ceria dan penuh cinta meskipun murobbi utama yakni Dr. Ing Khafid berhalangan hadir.

Hadir dlm liqo’ ini akhi-akhi kita :

- Ari Susanto

- Iwan Erik

- Slamet Turseno

- Iman Sadesmesli

- Erfan Dany

- Nurman

- Tommy

- Aldi (PKL)

- Billy (PKL)

- Aji (???)

Yup, aku perkenalkan satu lagi ikhwan (cowok) yang baru gabung di liqo’ kita. Akhi kita ini punya nama lengkap Guruh Satria Aji, biasa dipanggil Aji. Beliau asli Magelang and sekarang kerja di LIPI di Pusat Penelitian Limnologi.

…. Yang lain-lain, kite-kite tetep tunggu juga loh…!

Ocre, seperti biasa acara dimulai sekitar jam delapan malam.

Untuk liqo’ kali ini, yang bertugas sebagai moderator adalah seorang presenter ulung… Beliaulah Erfan Dany…

Moderator memulai majelis dengan mengucap hamdalah kepada Allah SWT, shalawat kepada Rasul_Nya dan mengajak kita semua untuk senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan kepada kita…

“…Saudara-saudara! Lihatlah di luar sana… Anak-anak muda asyik dg guitar dan pasangannya… lihatlah di ujung jalan sana… orang-orang tua dg minuman kerasnya… lihatlah… dan lihatlah mereka yg dilalaikan oleh dunia… Kemudian marilah kita sejenak merenung... Mulia mana aktivitas kita dg apa yg mereka kerjakan… Bahkan kemuliaan majelis ini menjadikan rumah ini mjd sangat istimewa… rumah ini mjd begitu mulia dg keberadaan kita yg khusyu’ mengkaji agama Nya… bahkan lihatlah ke atas saudara-saudara!... Para malaikat ikut menghadiri majelis kita… dengarlah… dengarlah bait-bait do’anya… istighfar dan barokah buat kita… yah, mereka semua mendo’akan kita… saudara-saudara… kita yg hadir dlm majelis ini… subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah…” Demikian kurang lebih kalimat pembuka yang disampaikan oleh akhi Erfan Dany selaku moderator…

Acara pertama adalah tilawah Al Qur’an yg masing2 peserta membaca setengah halaman dari Al Qur’an ‘standar timur tengah’ (isinya sama spt Al Qur’an biasanya, cirinya aja yg beda yakni jumlah satu juznya 10 lembar dan dalam satu lembar selalu ada 15 baris serta tepat berhenti di pojoknya) …

Yg lainnya menyimak dg seksama dan membetulkan jika ada bacaan yg kurang pas tajwidnya… acara tilawah ditutup dg sedikit pemahaman ttg tajwid. Bgm hukum idzhar, ikhfa, qolqolah, dll

Acara selanjutnya yakni mengkaji kitab kuning… malam ini pembacaan kitab hadits sebenarnya diamanahkan kepada akhi Iwan Erik, tetapi berhubung beliau harus menerima konsultasi dari beberapa kliennya via hp maka kajian kitabnya disampaikan oleh asisten beliau, seorang ustadz muda yg agak-agak kalem, berpenampilan tenang dg penuh kewibawaan. Beliaulah Al Ustadz Akhuna Fadhil Tommy Nautico Al Samarangy.

Inilah petikan hadits yg disampaikan dg mengharu biru oleh beliau, diambilkan dari kitab berjudul Bulughul Maram Bab Thaharah Hadits no. 17 dan 18 karya Ibnu Hajar Al ‘Asqolani.

“… Dari Abu Waqid Al Laitsi, ia berkata : telah bersabda Nabi SAW, “ Sesuatu yang dipotong dari binatang, padahal binatang itu masih hidup, maka ia itu bangkai”

Ket : Misalnya Tommy tuh hobbi banget ama yg namanya sop buntut… terus dia lihat tetangganya punya seekor sapi… tanpa sepengetahuan yg empunya ia potong tuh ekor sapi tetangganya… maka secara hukum perbuatan itu haram dari dua sisi…

- Sisi pertama adl keharaman sebab pencurian

- Sisi kedua adl keharaman sebab bangkai, karena pemotongan ekor itu tatkala sapinya masih hidup… jadi ekornya adl bangkai…

“ dari Hudzaifah bin Yaman, ia berkata : telah bersabda Rasulullah SAW, “ Janganlah kamu minum di bejana emas dan perak dan janganlah kamu makan pada piring keduanya, karena (bejana-bejana) itu utk mereka (orang-orang kafir) di dunia, dan utk kamu di akhirat…”

Selanjutnya moderator meneruskan acara berikutnya, yakni kultum, kuliah tujuh menit… dan utk malam ini kultum juga akan disampaikan oleh seorang ustadz muda, -tetapi namanya sudah sangat familiar…orang-orang tua di Jawa sangat mengenal sosoknyaJ.Di dunia pewayangan, namanya sangat harum sbg sosok satria yang memegang teguh janjinya. Sebagai kakek dari pandawa dan kurawa, tokoh satu ini mampu menempatkan dirinya secara bijak. Semoga pribadi luhur ini juga mjd kepribadian akhi kita satu ini. Beliau adalah Fadhilatul Ustadz Akhunal Karim Bhisma Al Majalengkayi.

Ustadz muda kita ini mengingatkan kita semua tentang hati (qolbun)… Subhanallah…. Hati-hati yg keras laksana es krim yg dipanaskan… sedikit demi sedikit mencair oleh untaian kata demi kata yg mengalir tak terbendung… seolah berlomba dg derasnya air mata yg mengalir dari sudut mata para peserta… Seperti itu pula lantunan ayat yg di baca menambah irama sesenggukan karena hati yg tercabik-cabik oleh dosa…hi hi hi….

Beberapa hal penting yg disampaikan…

Merawat dan Memelihara Hati Yang Bersih

Untuk merawat hati yang sudah bercahaya dan memperindahnya maka seseorang perlu terus-menerus mempertahankan dan mengamalkan kebaikan. Hati akan terus bersih, bening dan bercahaya jika kejahatan terus dihindari, jauh dari debu-debu ini, dengki, riya, takabbur dan cobaan dijalani dengan ikhlas. Perumpamaan hal ini adalah seorang ibu hamil yang selalu ikhlas menahan sakit, lemah tanpa pamrih demi mengandung anak yang ia cintai. Maka jika kita mencintai permata (hati kita) maka kita harus merawatnya terus-menerus.

Al-Ghazali mendefenisikan hati manusia menjadi tiga bentuk, yaitu: hati yang sehat, hati yang sakit dan hati yang mati. Hati yang sehat akan berfungsi optimal, mampu memilih dan memilah mana yang baik dan yang buruk. Hati mereka kenal betul dengan Allah, sifat, af'al, kasih sayang, janji, qudrah, sunnah dan kemulian-Nya.

Kondisi hati ini akan selalu bersyukur atas nikmat, sabar dan ridha akan taqdir dan cobaan yang diberikan-Nya. Hati yang mampu berma'rifat (mengenal Allah) ini adalah salah satu yang menjadikan manusia lebih ungul dari makhluk lainnya.

Dalam bab ini juga dibahas tentang Qalbun Salim (hati yang selamat) yakni hati yang istiqamah dan mampu menetapi kebaikan berbalik hanya pada kebaikan saja seperti yang disinggung Nabi SAW dalam do'anya yang bersabda; "Hai yang membolak balikkan hati tetapkanlah hatiku dalam agama-Mu dan taat pada-Mu'. Mengenai hal ini Allah juga berfirman: Pada hari ketika harta dan anak-anak tidak bermanfaat, kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat (qalbun salim) (QS. 26, as-Syura: 88-89).

Hati yang bening inilah yang mampu menjaga prilakunya, menahan pandangannya, menjaga lisan, perut dan mampu memilih pergaulan yang baik. Hati menjadi suci dan bening karena tidak ada tingkah laku yang mengotorinya, ingatnya selalu pada Allah, istiqamahnya terus-menerus tanpa henti, da'wahnya ikhlas tanpa pamrih dan seterusnya.

Mengenai pentingnya menjaga mata Nabi SAW bersabda: "Pandangan itu salah satu panah dari panah iblis yang berbisa. Siapa saja yang meninggalkannya karena takut pada Allah, maka Allah akan memberinya keimanan yang terasa sangat manis di dalam hati. (HR. al-hakim).

Mengenai menjaga lisan Nabi SAW bersabda: "Setiap ucapan bani adam itu membahayakan dirinya (tidak memberi manfaat), kecuali kata-kata yang berupa amar ma'ruf nahi munkar (mengajak kebaikan dan mencegah kejahatan) dan zikrullah. (HR. Tirmidzi). Demikianlah seterusnya.

Hati adalah pusat kebaikan dan kejahatan. Hati adalah ibarat Raja yang punya hak veto dalam memerintah seluruh anggota jasmani untuk berbuat baik atau jahat. Oleh karena itu bersihkanlah ia, beningkanlah dari segala kotoran, isilah dengan sifat-sifat yang baik agar ia tetap terang benderang. bersinar dan bercahaya serta mudahnya berbalik terus dalam kebaikan dan taqwa.

Adapun langkah-langkah yang harus kita lakukan adalah: Pertama, Mencari ilmu hati yakni ilmu yang bermanfaat untuk membersihkan hati, bermanfaat bagi diri, keluarga dan masyarakatnya. Kedua, Membersihkan hati dari sifat-sifat tercela (takhalli). Ketiga, mengisi hati dengan sifat-sifat terpuji yang dimulai dari sifat zuhud (tidak berambisi dan mengejar kesenangan hawa nafsu di dunia saja) dan mujahadah atau bersungguh-sungguh menuju Allah dalam istilah al-Ghazali dan Keempat, Istiqamah dan berdo'a agar hati tetap bersih, bening, bercahaya dan hanya berbalik dalam dan untuk kebaikan saja.

Mengatakan dan menjelaskan hal ini tidak semudah mengamalkan dan oleh karena itu marilah sama-sama kita berusaha dan bekerja keras untuk membersihkan, mengisi dan membeningkan hati dengan cara-cara yang disebutkan di atas karena hatilah satu-satunya penentu kita menjadi dan dipandang baik atau buruk. Semoga. “

Syukron jazakalloh kepada akhi Bisma atas taujihnya… semoga kita bias mengambil hikmah dr apa yg beliau sampaikan…

Acara selanjutnya yakni materi inti yang disampaikan oleh Ustadz Asep Sufyan. Bahasan pd malam ini sudah cukup lama dinanti-nanti para ikhwan… Bahasan yg selalu menggugah selera… menambah gairah hidup, dan membangkitkan asa yg terpendam… Yah, bahasan ttg pernikahan… Anda penasaran…?Bolehlah… Selengkapnya, ikuti aja yach

Mempersiapkan Pernikahan…

“…Gagal merencanakan sama artinya dengan merencanakan gagal. Dalam mengerjakan apa pun, persiapan yang matang menjadi kunci kesuksesan. Demikian pula dengan nikah. persiapan menjadi kata kunci agar pernikahan bisa dijalani dengan baik, baik itu sebelum, ketika dan sesudah ijab kabul.

Apa saja yang harus dipersiapkan seorang calon suami? (calon istri juga loh…)

Setidaknya ada empat hal.

Pertama, kesiapan untuk menjadi pemimpin. Allah SWT telah menganugerahkan bagi laki-laki kuasa kepemimpinan dalam rumah tangga (QS An-Nisaa' [4]: 34). Tugas kepemimpinan ini tidak berarti seorang suami lebih tinggi dari yang dipimpin. Jabatan hanya sekadar pembagian tugas, dengan beban tanggungjawab yang lebih besar. Seorang suami bertanggung jawab penuh untuk menafkahi dan membimbing istri serta anak-anaknya selamat dunia akhirat.

Kedua, kesiapan ilmu, khususnya ilmu agama. Seorang suami harus bisa mendidik istrinya. Seorang suami yang kurang ilmu, biasanya hanya bisa ngarang. Orang yang ngarang biasanya cenderung bersikap emosional, mudah marah. Pengetahuan agama yang dimiliki tidak harus sempurna. Setidaknya mengetahui mana yang wajib, sunnah, dan mana yang makruh. Plus ilmu-ilmu penunjang lainnya, seperti kesehatan, psikologi, manajemen keuangan, dsb. Walau tidak mendalam, setidaknya kita tahu sehingga memiliki pegangan.

Ketiga, kesiapan mental atau ruhiah. Dalam rumahtangga pasti akan ditemukan banyak masalah. Agar kita mampu mengelola masalah secara cerdas dibutuhkan kekuatan mental serta kelapangan hati. Orang yang lemah mental dan imannya, cenderung goyah ketika dihadapkan pada sebuah masalah. Tanpa kesiapan mental dan ruhiyah, masalah kecil bisa menjadi besar, masalah sederhana bisa menjadi rumit.

Keempat, kesiapan finansial atau keuangan. Membangun rumahtangga tidak cukup sekadar cinta dan cita-cita ideal. Yakin bahwa Allah Mahakaya memang penting. Namun keyakinan tersebut harus disempurnakan dengan ikhtiar. Mumpung masih ada waktu, persiapkanlah segalanya dengan matang, banyak belajar, perkuat ibadah, perbanyak doa, termasuk mempersiapkan mental dan finansial. Semoga pernikahannya diberkahi Allah SWT. Amin.

Petunjuk Teknis (Juknis) Menuju Pernikahan yang Barokah….

1. Bila kamu benar-benar merasa sudah siap utk menikah segera buat biodata diri kamu selengkap-lengkapnya dan kriteria calon istri/suami yg diinginkan…

2. Kasihkan ke murobbi (guru ngaji kita) or ustadz/ah kita, or orang2 yg kita rasa bisa dipercaya, amanah dan mampu mencarikan orang yg kita inginkan…

3. Bila telah ketemu orang yg sesuai criteria dlm form calon istri/suami, kita akan menerima biodatanya… plus fotonya…

4. Pelajari dg seksama dg hati yg bersih, lebih afdhal utk shalat istikharah… biar mantep dlm mengambil keputusan…

5. Jika tidak cocok, maka tdk apa2 dan bahkan itu akan menambah saudara kita

Jika cocok dan sreg, maka dilanjut dlm tahap berikutnya yakni pertemuan secara langsung dg calon istri/suami dimoderatori pihak ketiga tadi (murobbi/ustadz/…)

6. Pertemuan secara langsung dg calon istri/suami kita. Tujuannya utk lebih memantapkan hati, maka di sini pihak perempuan dianjurkan utk memperlihatkan yg biasa nampak dlm batasan syar’i. seperti wajahnya. Ingat ‘aisha kan dlm Ayat-ayat Cinta, Aisha membuka cadarnya di depan Fahri… Subhanallah…

7. Jika setelah bertemu kok malah jd tdk sreg… itupun msh diperbolehkan utk batal… dan pertemuan itu akan mjd silaturahim yg menambah tali persaudaraan

Jika dari pertemuan itu makin mantap maka proses dilanjut, masing2 saling memberitahukan pd pihak orang tuanya…

8. Untuk pihak pria, setelah dikomunikasikan dg ortunya maka dianjurkan utk segera mengkhitbah calon istrinya

9. Pertemuan orang tua dg orang tua… dan jika OK… maka segera aja tentukan hari pernikahannya…

10. begitu secara ringkasnya… Islam itu Mudah maka Jangan Kau Persulit dirimu sendiri… Islam itu mudah tetapi jangan sekali-kali memudah-mudahkan Islam…

Oke, tengkyu Tadz…

Begitulah rangkaian acara demi acara dilalui dengan penuh cinta…. Ayat-ayat Cinta kembali mengalun dalam hati-hati kami…

Sebelum acara ditutup maka ditentukan dulu petugas dan tempat liqo’ pekan depan.

Insya Allah utk tempat.. pekan depan di rumah akhi Bisma di Kampung Kandang Petugas…Moderator : Akhi Iman Sadesmesli

Pembaca Kitab Hadits : Akhi Iwan Erik

Kultum : Akhi Erfan Dany

Demikian liputan tematik kajian pekanan cowok bakos class ’07. Dari pojok Biro Renum, reporter bang_mamet melaporkan.

Wassalamu’alaikum wr. wb.




No comments: